Hello.

(PT.SELA)PT.Samudra Energi Lestari Alam, agen resmi bbm solar industri yang berdomisili di kota Jambi.JL.Lingkar Selatan RT.24 Kel.Paal Merah Lama, Jambi Selatan, Kota Jambi, Telepon/FAX : (0741) - 5918631.

Tanda Nomor Legalitas Perusahaan

Senin, 29 September 2014


samudraenergilestarialam.blogspot.com - PT.SAMUDRA ENERGI LESTARI ALAM - PT.SELA adalah agen resmi bbm solar non subsidi (solar industri) yang baru berdiri tahun 2014, berdomisili di kota jambi alamat lengkap  JL.Lingkar Selatan RT.24 Kel.Paal Merah Lama, Jambi Selatan, Kota Jambi, Telepon/FAX : (0741) - 5918631. Dengan Suplayer Master PT.NUSANTARA SUMBER ENERGY - PT.NSE.


Tanda daftar perusahaan perseroan terbatas  : 050536303281
Pemda kota jambi BPMPPT                    
Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan Dan Industri : 
Nomor : 530.08/1624/BPMPPT/1571002001/2014
Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil :
Nomor : 530 - 1269 -BPMPPT - 1571002001
Izin Tempat Usaha (SITU) 
Nomor : 517/1260/K/BPMPPT/1571002001/2014
Kementrian Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jendral Pajak :
Nomor : S-6343KT/WPJ.27/KP.0103/2014
NPWP : 70.272.203.4-331.000
Pengesahan Badan Hukum Perseroan (KEMENKUMHAM) 
Nomor : AHU-02910.40.10.2014


Hormat Kami
MARKETING


Ahmad maulana S.        : 0853-6835-3559
Legi Hartono                : 
0852-6621-4426 

LAMPIRAN DOCUMENT LEGALITAS


..











Perincian Harga BBM HSD


Perincian Harga BBM HSD :
Periode Tgl 15-30 September 2014.

                                  Harga Dasar                 : Rp11.600
                                  PPN   (10%)                : Rp  1.160
                                  PBBKB 5% (0,3%)     : Rp      149,408
                                  TOTAL                       : Rp12.909,408
Keterangan   :
> Harga belum termasuk ongkos angkut
> Harga di atas dalam satuan LITER
> Sistem penjualan adalah loco penjualan
> Harga di atas dapat berubah per dua minggu sesuai peraturan yang berlaku


Legi Hartono (Marketing)               : 0852-6621-4426
Ahmad Maulana S. (Marketing)      : 0853-6835-3559


PT.SAMUDRA ENERGI LESTARI ALAM (PT.SELA) KOTA JAMBI

Jokowi Bubarkan Petral, Biaya Pengadaan BBM Naik



Jokowi Bubarkan Petral, Biaya Pengadaan BBM Naik



Jokowi Bubarkan Petral, Biaya Pengadaan BBM Naik

Pembangunan kilang mini minyak blok Cepu di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur. Kilang ini mampu mengolah minyak mentah blok Cepu, 6.000 barel per hari.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah baru yang dipimpin Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk membubarkan anak usaha PT Pertamina yaitu PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Pembubaran Petral ini justru akan merugikan negara karena bisa meningkatkan biaya pengadaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Menurut Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto,  keberadaan Petral di Singapura jika dilihat dari sisi transaksi akan menguntungkan negara karena membantu diperolehnya pembebasan pajak saat melakukan pembelian minyak. Sedangkan jika di dalam negeri akan dikenai pajak.

"Ya dari segi transaksi dari PPN dan ada pajak. Kalau di Singapura kan bebas pajak ," kata Airlangga di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Menurut Airlangga, jika Petral dibubarkan dan badan penggantinya berada di Indonesia maka dipastikan akan berpengaruh pada biaya pengadaan BBM. Pasalnya, akan dikenakan pajak.

"Akan berpengaruh pada pengadaan subsidi BBM. akan biaya-biaya perpajakan bakal meningkat," tuturnya.

Meski begitu, Airlangga mengungkapkan, sejak lama keberadaan Petral dipertanyakan DPR. Untuk itu, lembaga parlemen tersebut setuju jika Petral dibubarkan.

"DPR kan dari dulu mempertanyakan Petral. DPR sih setuju (dibubarkan-red)," pungkasnya.
Anggota Komisi VII DPR Efendi Simbolon sebelumnya mengungkapkan, pemerintah baru berencana melebur Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Petral menjadi perusahaan  BUMN.

"Terus Petral kita tarik dan kita lebur. Pertamina jalan terus meski Petraldilikuidasi. Tidak ada lagi fungsi Petral, jadi bisa di bawah Pertamina. Kan fungsinya ekspor dan impor. Untuk apa ada entitas di luar negeri yang uncontrol," ungkapnya.

Efendi mengatakan, rencananya penyatuan kedua lembaga tersebut akan dilakukan 1 Januari 2014. "Semangatnya pada 1 Januari 2015," pungkasnya.

Kementerian ESDM Kirim Tim Investigasi ke PLTU Cirebon



Kementerian ESDM Kirim Tim Investigasi ke PLTU Cirebon

Ilustrasi PLTU Kanci Meledak


(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki ledakan yang mengakibatkan kebakaran  di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci, Cirebon, Jawa Barat.

Seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Minggu (28/9/2014). Tim investigasi tersebut berasal dari Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM.

"Direktorat Jenderal Ketengalistrikan, kemarin pagi  memberangkatkan Tim Inspeksi Ketenagalistrikan untuk melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian ledakan tersebut," tulis situs tersebut.

Tim inspeksi yang diberangkatkan sebanyak tiga orang inspektur ketengalistrikan. Tim akan langsung menuju lokasi PLTU untuk melakukan inspeksi menyeluruh terkait dengan ledakan melakukan pertemuan dengan operator PLTU tersebut.

PLTU Cirebon berkapasitas 1 x 660 MW di atas lahan seluas 150 ha, terletak 10 km sebelah timur Kota Cirebon, Jawa Barat.  PLTU itu meledak dan terbakar  Jumat 26 September 2014 sekitar pukul 13.00 WIB.

PLTU berinvestasi mencapai US$ 877 juta tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Energi dan Sumber daya Mineral, Jero Wacik pada 18 Oktober 2012. PLTU Cirebon dibangun dengan skema Independent Power Producer (IPP) oleh konsorsium Indika Energy Tbk, Marubeni Corporation, Korea Midland Power Company, dan Santan Co. Ltd.

Dari sisi teknologi, proyek ini merupakan pioner dalam penggunaan supercritical boiler technology yang mampu mengolah batu bara dengan kalori rendah yang banyak tersebar di Indonesia secara efisien.
Emisi buang yang dihasilkan  PLTU Cirebon juga jauh di bawah ambang batas. Dengan teknologi sistem pendingin cooling tower, sistem sirkulasi airnya juga lebih ramah lingkungan.

PLN: PLTU Cirebon yang Meledak Milik Swasta



PLN: PLTU Cirebon yang Meledak Milik Swasta



Ilustrasi PLTU Kanci Meledak

(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan,Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon, yang meledak adalah milik perusahaan swasta. Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/9/2014) pukul 13.19 WIB.

Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera PLN, Ngurah Adnyana mengatakan, terbakarnya pembangkit tersebut menggunakan bahan bakar batu bara tersebut akibat gangguan boiler.

 "Kapasitas pembangkit 660 megawatt (MW)," kata Adyana, di Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Adnyana memastikan pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali tetap aman meski terjadi kebakaran PLTU Cirebon.
 Pasalnya, cadangan listrik di sistem Jawa-Bali cukup tinggi.  Saat ini total kapasitas pembangkit di sistem Jawa-Bali sekitar 31 ribu megawatt (MW), sedangkan beban puncak berada di level 23 ribu MW.

"Sistem aman, tidak ada yang padam," tegasnya.

Seperti diketahui, kebakaran hebat terjadi di kawasan  PLTU Cirebon pada hari ini. Akibat kebakaran ini terjadi beberapa ledakan di lokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan kejadian kebakaran sendiri terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Diduga pernyebab kebakaran akibat bocornya pipa boiler.

"Betul hingga saat ini masih (terbakar). Ada ledakan di lokasi. Diduga akibat kebocoran pipa boiler," katanya saat dihubungi Liputan6.com.

Dari hasil pemeriksaan dan identifikasi sementara di lokasi kejadian, belum ditemukan adanya korban dalam kejadian ini. "Belum ada korban jiwa. Pekerja sendiri sedang dievakuasi," pungkasnya.

Medco Temukan Cadangan Minyak di Libya dan Sumatera Selatan



Medco Temukan Cadangan Minyak di Libya dan Sumatera Selatan


Medco

(foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) dan Medco International Venture Limited (MIVL) anak usaha PT MedcoEnergi Internasional Tbk (MEDC) menemukan cadangan minyak dan gas (Migas) pada Sumur Hijau-2, Blok South Sumatera, Indonesia dan Sumur O2, Area 47, Libya.

Presiden Direktur Medco Energy, Lukman Mahfoedz mengatakan, Sumur O2 ditajak sejak 23 Mei 2014, pada kedalaman 10.780 feet. Hasil pengujian sumur menunjukkan Sumur O2 dapat mengalirkan minyaksebesar 3.300 barel per hari dan gas sebanyak 140.000 standar kaki kubik per hari pada choke 48/64 inci di formasi Top Lower Akakus.

"Lokasi sumur O2 yang terletak di luar cekungan cadangan ini membuktikan adanya elemen stratigrafi yang bisa menghubungkan cekungan ini dengan cekungan-cekungan lainnya di area tersebut," kata Lukman, di Jakarta, Minggu (28/9/2014).

Keberhasilan Sumur O2 dan Sumur P2 pada Juli 2014, kembali membuktikan Blok Area 47 berada pada area hidrokarbon yang produktif, yaitu di cekungan Ghadames Basin dengan temuan minyak dan gas yang besar dan tingkat keberhasilan eksplorasi mencapai 90% (18 dari 20 sumur eksplorasi berhasil ditemukan cadangan minyak dan gas).
Pemerintah Libya telah mengumumkan deklarasi persetujuan komersialisasi untuk struktur B, C dan J pada 17 September 2014. Dengan persetujuan ini, MedcoEnergi bersama mitra kerjanya, yaitu National Oil Corporation (NOC) Libya dan Libyan Investment Authority (LIA), dapat memulai pengembangan struktur B, C dan J dengan total perkiraan cadangan migas sebesar 250 MMBOE, termasuk struktur A, D dan F yang persetujuan komersialisasinya telah didapat terlebih dahulu di akhir tahun 2011.

“Suksesnya kedua penemuan ini membuktikan kemampuan Medco di area eksplorasi yang terus berhasil dalam menemukan sumber-sumber baru Migas di area operasinya, baik di Indonesia maupun di luar negeri," ujar Lukman.

Dibanding Premium, Solar Lebih Rawan Diselewengkan



Dibanding Premium, Solar Lebih Rawan Diselewengkan



SOLAR NELAYAN - Liputan6 Petang

Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di Dermaga Kamal Muara, Jakarta Utara. (ANTARA FOTO/Teresia May)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar lebih riskan disalahgunakan ketimbang BBM bersubsidi jenis premium.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, solar lebih berpotensi disalahgunakan karena Pemerintah telah melakukan pelarangan penggunaan solar untuk industri dan kapal laut.

"Solar kami sinyalir ada potensi penyimpangan, solar bisa digunakan oleh mesin industri," kata Hanung, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Selain itu, kuota solar saat ini juga telah mengalami pengurangan. Dalam Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014, kuota solar sebesar  43.207  kiloliter (kl) per hari, sedangkan dalam APBN Perubahan sebesar 41.452 kl per hari.

Sedangkan untuk premium tidak terlalu mengkhawatirkan. Pasalnya, tidak ada mesin yang menggunakan premium kecuali mesin pompa yang digunakan untuk budidaya perikanan.

Namun untuk mesin tersebut, pembeli BBM bersubsidi harus terdaftar dan menyerahkan izin dari Pemerintah Daerah.

"Kebutuhan premium ini rill bisa dibilang tidak ada penyimpangan, kalau ada itu adalah untuk kebutuhan budidaya perikanan, pada saat kemarau banyak tambak menggunakan pompa air yang bahan bakarnya menggunakan premium," pungkasnya

 
Agen Resmi BBM Solar Industri © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions