Hello.

(PT.SELA)PT.Samudra Energi Lestari Alam, agen resmi bbm solar industri yang berdomisili di kota Jambi.JL.Lingkar Selatan RT.24 Kel.Paal Merah Lama, Jambi Selatan, Kota Jambi, Telepon/FAX : (0741) - 5918631.

Dua Keuntungan Jokowi Jika Naikkan Harga BBM Tahun Ini

Rabu, 15 Oktober 2014


Dua Keuntungan Jokowi Jika Naikkan Harga BBM Tahun Ini


SPBU
(Fotografer: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)
 Jakarta - Pemerintah baru yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada November 2014.

Pengamat Ekonomi Aviliani memandang kenaikan harga BBM pada November tersebut adalah keputusan yang pas. Kenaikan di November setidaknya memiliki dua keuntungan selain akan mengamankan fiskal negara.

"Pertama, dari segi inflasi saya pikir itu kan masih rendah, sekarang saja di 4,4 persen. Kalau dinaikkan di November paling di Desember itu inflasi hanya sekitar 7 persen, aman itu," kata Aviliani di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Keuntungan Jokowi kedua yaitu sudah diberi ruang kepada Kabinet Indoensia Bersatu Jilid II untuk menaikkan harga BBM sehingga tidak perlu lapor ke DPR RI.

Selain itu, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 juga sudah memberikan opsi dengan menganggarkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 5 triliun.

"‎Tapi kalau masuk 2015 harus izin lagi, itu harus masuk dalam Rancangan APBN-P dan RAPBNP itu baru bisa diajukan Juni 2015. Jadi selama enam bulan tidak mungkin menahan subsidi, artinya tidak mungkin dinaikkan harganya," papar dia.

Dikatakan Aviliani, menaikkan harga BBM secara segera itu menjadi hal yang sangat penting mengingat volume subsidi BBM yang tersisa saat ini hanya tinggal 11 juta kiloliter.‎
"Berarti bisa-bisa tidak sampai Desember, ini akan terjadi kesulitan BBM, itu akan lebih berbahaya bagi ekonomi," terang Aviliani.

sumber:Liputan6

AS Tekan Bank Dunia Agar Tak Biayai PLTU Batu Bara


AS Tekan Bank Dunia Agar Tak Biayai PLTU Batu Bara


PLTU Tarahan
(foto: PLN)
 Jakarta - Bank Dunia dan Asian Develoment Bank (ADB)  tidak lagi mau memberikan pinjaman kepada Pemerintah Indonesia atau lembaga di Indonesia untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kedua lembaga tersebut melakukan hal tersebut atas dorongan Amerika Serikat.

"Bank Dunia dan ADB tidak lagi membiayai PLTU batu bara karena tekanan AS," kata Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (14/10/2014)

Nur melanjutkan, Amerika Serikat melakukan tekanan tersebut karena saat ini sedang memasarkan teknologi gas turbin. Jika Bank Dunia dan ADB tetap memberikan pinjaman untuk pembangunan PLTU dengan tenaga batu bara, maka teknologi yang sedang mereka pasarkan tidak kompetitif.

Oleh karena itu, Menurut Nur, tekanan yang dilakukan oleh Amerika ini membuktikan bahwa faktor geo politik ikut menjadi faktor eksternal yang menjadi persoalan energi di Tanah Air ini selain permasalahan-permasalahan internal yang telah ada. 

"Tekanan environmentalis yang seringkali ditunggangi untuk pemakaian teknologi," pungkasnya.


sumber:Liputan6

82 Perusahaan Tambang Sudah Teken Amandemen Kontrak


82 Perusahaan Tambang Sudah Teken Amandemen Kontrak


5foto-pacitan130901a.jpg
Sebuah bulldozer sedang bekerja di antara timbunan batubara yang asapnya mengepul (Liputan6.com/ Panji Diksana)
Jakarta - Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sampai dengan 10 Oktober 2014, terdapat  82 perusahaan tambang yang telah menandatangani nota kesepahaman amandemen kontrak pertambangan (renegosiasi).

Direktur Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM, R. Sukyar mengatakan, 82 perusahaan tersebut terdiri dari 24 pemegang kontrak karya (KK) dan 58 pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B).

"Renegosiasi ini amanat Undang-Undang Minerba Pasal 169," kata Sukhyar, di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Sukhyar menambahkan, pihaknya terus mendorong perusahaan tambang yang belum melakukan amandemen kontrak, dari total 107 perusahaan tambang pemegan KK dan PKP2B.

"Pemerintah saat ini dalam proses renegosiasi dengan 34 Perusahaan KK untuk mineral dan 73 Perusahaan PKP2B," ungkapnya.

Menurutnya, jika pemerintah Kabinet Indonesia bersatu jilid II belum menyelesaikan amandemen kontrak seluruh perusahaan tersebut sampai masa jabatan berakhir, tugas tersebut akan dialihkan ke pemerintah baru.

"Kami terus melakukan renegosiasi. Kalaupun hingga 20 Oktober nanti tidak seluruhnya selesai, kami serahkan ke pemerintahan mendatang," pungkasnya.

Enam poin renegosiasi adalah penciutan luas wilayah, keberlangsungan operasi dalam bentuk izin usaha, penerimaan negara, divestasi saham, pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, serta mengutamakan penggunaan barang dan jasa lokal.


sumber:Liputan6

 
Agen Resmi BBM Solar Industri © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions