BI Desak Pemerintah Lakukan Ini Supaya Rupiah Perkasa

Senin, 06 Oktober 2014


BI Desak Pemerintah Lakukan Ini Supaya Rupiah Perkasa

Gedung BI

(Foto: Liputan6.com)
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan negara ini harus segera memperbaiki kondisi fundamental ekonomi supaya tahan terhadap serangan yang dapat mengancam pasar keuangan domestik, termasuk nilai tukar rupiah. Salah satu perbaikan yang wajib dilakukan adalah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) supaya mata uang Indonesia kembali bangkit dari keterpurukan.

Gubernur BI, Agus Martowardojo menilai perbaikan ekonomi dan rencana menaikkan suku bunga di Amerika Serikat (AS) masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kondisi ini akan membuat ancaman capital outflow bagi negara-negara yang kurang kuat secara fundamental," sambungnya kepada wartawan di Kompleks Perumahan Karyawan Bank Mandiri, Jakarta, Minggu (5/10/2014).

Pemerintah, kata Agus, harus membenahi indikator penguatan fundamental ekonomi Indonesia, khususnya dari sisi fiskal. Selama ini, dia bilang, fiskal Indonesia tertekan hebat dengan pembengkakkan anggaran subsidi BBM yang justru salah sasaran.

"Fiskal ini bisa membaik kalau masalah subsidi BBM dapat ditangani secara bijaksana. Kalau fundamental ekonomi kita membaik dan kita bisa menjaga kepercayaan publik kepada reformasi di Indonesia tentu rupiah akan membaik," tegas Gubernur Bank Indonesia.

Sebelumnya, Pengamat Valas Farial Anwar membantah anggapan banyak kalangan yang mengatakan kenaikan harga BBM subsidi mampu mengangkat rupiah ke level lebih baik. Menurutnya, penyesuaian harga BBM dapat berdampak negatif nilai tukar rupiah

"Saya nggak percaya kenaikan harga BBM akan menguatkan rupiah. Buktinya usai penyesuian harga BBM tahun lalu, rupiah malah melorot dari Rp 9.600 dan sekarang menembus Rp 12.100 per dolar AS," ucap dia.

Lebih jauh dijelaskan Farial, imbas kenaikan harga BBM subsidi akan melambungkan inflasi akibat lonjakan harga barang dan jasa. Penyebab inflasi karena ketidakseimbangan antara suplai  dan permintaan. Kondisi ini kerap terjadi saat momen puasa dan Lebaran sehingga mengakibatkan tren inflasi cukup tinggi.



Sumber: Liputan6

0 komentar:

Posting Komentar

 
Agen Resmi BBM Solar Industri © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions