Dinilai Tak Transparan Soal Minyak, RI Mesti Contoh Negara Ini

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)
Liputan6.com, Jakarta - Para pengamat ekonomi melihat penentuan harga jual minyak di Indonesia dinilai tak transparan. Hal tersebut berbeda dengan negara-negara lain.
Bahkan, Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Norrsy mengatakan, penentuan harga minyak ini jauh berbeda dengan Amerika Serikat.
"Amerika seperti yang saya kasih data kelihatan, terbuka , tapi bukan berarti tidak punya kebijakan pada migas," katanya, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Bahkan Menurut Ichsanuddin, perincian soal harga minyak di Amerika sangat transparan karena sampai kepada nominal harga minyak, kilang, pajak, sampai harga jualnya.
"Kenapa Indonesia tidak bisa untuk tunjukan keterbukaan." Lanjut dia.
Sementara , pembelian minyak harus dilakukan secara goverment to goverment (G to G) melalui pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut supaya memangkas biaya rantai distribus. Juga supaya harga minyak terkontrol.
Dia menambahkan, pembentukan ini seperti yang diterapkan di negara seperi China.
"China punya CNPC, CNOOC, punya Sinopec, punya tiga dia" tandasnya.
Bahkan, Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Norrsy mengatakan, penentuan harga minyak ini jauh berbeda dengan Amerika Serikat.
"Amerika seperti yang saya kasih data kelihatan, terbuka , tapi bukan berarti tidak punya kebijakan pada migas," katanya, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Bahkan Menurut Ichsanuddin, perincian soal harga minyak di Amerika sangat transparan karena sampai kepada nominal harga minyak, kilang, pajak, sampai harga jualnya.
"Kenapa Indonesia tidak bisa untuk tunjukan keterbukaan." Lanjut dia.
Sementara , pembelian minyak harus dilakukan secara goverment to goverment (G to G) melalui pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut supaya memangkas biaya rantai distribus. Juga supaya harga minyak terkontrol.
Dia menambahkan, pembentukan ini seperti yang diterapkan di negara seperi China.
"China punya CNPC, CNOOC, punya Sinopec, punya tiga dia" tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar