Hello.

(PT.SELA)PT.Samudra Energi Lestari Alam, agen resmi bbm solar industri yang berdomisili di kota Jambi.JL.Lingkar Selatan RT.24 Kel.Paal Merah Lama, Jambi Selatan, Kota Jambi, Telepon/FAX : (0741) - 5918631.

Harga dasar solar indstri HSD periode 15-30 november2014

Senin, 24 November 2014

  • Harga Keekonomian BBM Solar Industri & MFO PT.Pertamina, Periode 15-30 November 2014

    Berikut kami sampaikan informasi harga keekonomian HSD Solar Industri dan MFO (Marine Fuel Oil) PT.Pertamina, periode (15-30 November 2014)

    HARGA DASAR HSD Solar Industri (wilayah I & wilayah II) = Rp10.750,-
    HARGA KEEKONOMIAN PERTAMINA (HARGA TEBUS HSD) - seluruh wilayah, sbb:








    (harga diatas sudah termasuk PPN, PPH, dan PBBKB)

    HARGA DASAR MFO (wilayah I & wilayah II) = Rp8.800,-
    HARGA KEEKONOMIAN PERTAMINA (HARGA TEBUS MFO) - seluruh wilayah, sbb:




    (harga diatas sudah termasuk PPN dan PPH)

    Dapatkan Penawaran HARGA TERBAIK kami dengan Discount Khusus.
    Kirimkan LOI anda ke alamat email: jalinan.group@gmail.com
    _____________________________________________________________________
    Keterangan:
    Area I    : Sumatera, Jawa, Bali, Madura
    Area II   : Kalimantan
    Area III  : Sulawesi, NTB
    Area IV : Maluku, NTT, Irian Jaya

Harga BBM Naik, Kemana Duit Penghematan Rp 140 Triliun Mengalir?

Rabu, 19 November 2014

Harga BBM Naik, Kemana Duit Penghematan Rp 140 Triliun Mengalir?Antrian di SPBU Pejompongan menjelang kenaikan harga BBM subsidi

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memastikan kenaikan harga BBM akan menyumbang penghematan hingga Rp 140 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Dana tersebut akan dialokasikan untuk merealisasikan sejumlah program Presiden Joko Widodo (Jokowi). 
 
Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro mengasumsikan, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) tahun depan di bawah US$ 100 atau di bawah US$ 105 per barel, ditambah kebijakan penyesuaian harga BBM subsidi, pemerintah bisa mendapatkan penghematan ratusan triliun rupiah. 
 
"Dengan menggunakan kemungkinan tadi, besaran penghematan dari kenaikan harga BBM subsidi sebesar Rp 110 triliun sampai Rp 140 triliun tahun depan," ungkap dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (18/11/2014). 
 
Lebih jauh mantan Wakil Menteri Keuangan itu menyebut beberapa program infrastruktur dasar yang akan fokus didanai anggaran negara tersebut sepanjang 2015.  
 
Pertama, sambung Bambang, pemerintah memprioritaskan pembangunan beberapa irigasi atau waduk di tahun depan dengan kebutuhan investasi Rp 16 triliun. 
 
"Irigasi bakal dibikin dalam jumlah banyak, cukup masif baik sekunder maupun tersier. Kondisi 40 persen jaringan irigasi kita rusak, Pak Presiden petani, ketahanan pangan, swasembada, memperbaiki jenis subsidi pupuk, benih dan sebagainya," jelasnya. 
 
Bambang bilang, fokus kedua di sektor kelautan dan perikanan, seperti membeli mesin kapan ikan, mesin pendingin (cold storage). Ketiga, program pelebaran pita lebar (bandwith) untuk mendukung perkembangan teknologi informasi. 
 
Keempat, ketahanan energi diantaranya ekstensifikasi dari jaringan gas baik dalam kota, perumahan dan transportasi. "Menteri ESDM sangat setuju dengan diversifikasi ini ke sektor transportasi karena gas yang paling potensial," ujar dia.  
 
Sayangnya, sambungnya, harga gas di Indonesia bagi produsen kurang menarik karena dibanderol sangat murah Rp 3.100 per liter setara minyak. Padahal harga solar sebelum kenaikan Rp 5.500 per liter sehingga orang lebih memilih membeli solar ketimbang bahan bakar gas (BBG).  
 
Menggunakan BBG, dinilai Bambang kurang efisien karena harus melengkapinya dengan pengadaan konverter kit dan masih adanya kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan konverter kita. "Jadi perbedaan harga antara BBM dan BBG yang terlalu tipis membuat pasar tidak tertarik," paparnya.
 
Kelima, menurut dia, di sektor kesehatan seperti penambahan tenaga dokter, memberikan atau meningkatkan bantuan iuran dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan mempeluas penerima dari saat ini 86 juta orang. 
 
"Dan keenam mendorong transfer dana ke desa, mendorong Dana Alokasi Khusus di mana pengalihan utamanya untuk kelompok miskin. Jadi penggunaan kartu ini supaya lebih tepat sasaran," pungkas Bambang mengakhiri komentarnya tentang BBM naik.


Sumber: Liputan6.

DPR: Pemerintah Harus Jelaskan Alasan BBM Naik ke Rakyat

DPR: Pemerintah Harus Jelaskan Alasan BBM Naik ke Rakyat Antrean Kendaraan di SPBU Kuningan Jelang Harga BBM Naik

 Jakarta - Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menghimbau kepada pemerintah untuk menjelaskan kepada masyarakat alasan utama menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Penjelasan perlu diberikan agar masyarakat tidak bingung. 

Kardaya mengatakan, pemerintah harus melakukan sosialisasi terkait keputusan menaikan harga BBM subsidi yang berlaku sejak 18 November 2014, pukul 00.00 WIB.

Menurut Kardaya, pemerintah juga harus membeberkan alasan penetapan besaran kenaikan harga tersebut sekaligus juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai tata niaga harga BBM. 

"Pemerintah harus menjelaskan kerakyat kenapa naik, kenapa Rp 2.000, berapa biayanya, artinya kalau bisa dijelaskan ke rakyat maka mereka tidak akan bingung," kata Kardaya, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (17/11/2014).

Keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai oleh Karyada sebagai sebuah ironi. Pasalnya negara lain sedang menikmati penurunan harga minyak, dan melakukan penurunan harga BBM. Sedangkan Indonesia justru malah menaikan harga. 

"Saya tidak mengomtari kenaikan itu, tetapi lebih mengomentari pantas atau tidak, yang pertama di seluruh dunia lagi menikmati penurunan harga BBM, Malaysia menurunkan, China sudah tujuh kali menurunkan," pungkas Kardaya.

Seperti diketahui, pemerintah telah memutusakn kenaikan harga BBM bersubsidi  sebesar 30,7 persen untuk Premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter dan 36,3 persen untuk solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.
Batalkan Kenaikan
Sementara itu, Politikus PDIP Effendi Simbolon menuding kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesarp Rp 2.000 tak terlepas dari 'dorongan' tiga menteri yang disebutnya menjadi antek neoliberalisme.
Ketiga menteri tersebut antara lain, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan juga Menteri ESDM Sudirman Said.
"Rini Soemarno, Sofyan Djalil, Sudirman Said dan kroninya biang keladi,"cetus Effendi di komplek Parlemen.
Effendi turut menyesalkan langkah Presiden Joko Widodo yang notabene sama-sama berasal dari PDIP memutuskan untuk menaikan harga BBM.
Senada dengan Effendi, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Nasional menyebut tiga menteri tersebut merupakan aktor dibalik kenaikan BBM, sehingga ketiganya didesak agar dicopot.
"KAMMI mendesak Presiden Jokowi dan Wapres JK untuk membatalkan kenaikan harga BBM. Ini menambah miskin rakyat saja. Lalu KAMMI juga minta supaya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri ESDM Sudirman dicopot," ujar Koordinator KAMMI, Rino saat berdemonstrasi di Kantor ESDM, siang ini.
Tak hanya itu, dalam orasinya KAMMI juga meminta agar harga sembako diturunkan, karena sebelum harga BBM naik, harga sembako sudah melambung.


Sumber: Liputan6.

Alasan Amien Sunaryadi Ditunjuk Sebagai Kepala SKK Migas


Alasan Amien Sunaryadi Ditunjuk Sebagai Kepala SKK Migas


 Jakarta - Amien Sunaryadi telah ditunjuk sebagai Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) yang baru. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini telah berhasil menyingkirkan lima pesaingnya yang diusulkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk menjadi orang nomor satu di SKK Migas.
Lalu apa yang alasan Amien dipilih sebagai SKK Migas?
Sudirman Said menilai sosok Amien Sunaryadi seabgai sosok yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi di bidangnya. Pengalaman Amien memimpin KPK menjadi modal kuat untuk membawa SKK Migas menjadi lembaga yang lebih baik.
Amien sebagai salah satu pimpinan KPK jilid pertama adalah tokoh yang mendesain sistem kerja KPK. Dengan kemampuannya sebagai orang yang sangat concern pada sistem kelembagaan sangat dibutuhkan SKK Migas.
Hal ini sangat penting, lanjut Sudirman, mengingat citra lembaga ini sempat tercoreng akibat kasus korupsi yang melibatkan mantan pimpinannya yaitu Rudi Rubiandini. Tugas Amien adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada SKK Migas.
"Maka dari itu, kita butuh figur beliau untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada SKK Migas dan jajaran kementerian ESDM," terang Sudirman di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/11/2014).


Sumber: Liputan6

Jokowi: Aksi Protes Itu Reaksi Biasa dari Sebuah Keputusan

Jokowi: Aksi Protes Itu Reaksi Biasa dari Sebuah Keputusan

Ilustrasi Jokowi
 Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan aksi protes terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan suatu reaksi biasa dari pengambilan sebuah kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah.
Jokowi sebelumnya telah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi pada Senin, 17 November 2014. Harga BBM jenis premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter. Sedangkan solar naik Rp 7.500 per liter mulai Selasa, 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.

"Itu biasa.. reaksi sebuah keputusan," kata Jokowi di Istana Merdeka dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Menurut Jokowi, setelah semuanya mengetahui manfaat dari kebijakan tersebut, maka diyakini berbagai kalangan masyarakat juga dapat memaklumi.

Dia juga mengakui bahwa kebijakan tersebut merupakan sebuah keputusan yang sulit yang harus diambil oleh jajaran pemerintahannya.

"Ini keputusan sulit tapi harus dilakukan," kata Jokowi yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu.

Presiden kembali menerangkan bahwa kebijakan itu diperlukan untuk mengalihkan subsidi dari hal yang konsumtif ke hal yang produktif.

Jokowi juga mengemukakan bahwa efek dari pengalihan subsidi tersebut baru akan kelihatan tahun depan.

"Kami ingin manfaat APBN itu benar-benar kelihatan dan kita tidak ingin boros," katanya. 


Sumber : Liputan6

Perang Tarif Bikin Harga Minyak Terus Tertekan

Jumat, 07 November 2014

Perang Tarif Bikin Harga Minyak Terus Tertekan


Harga Minyak Dunia Tertekan Dipicu Kekhawatiran Ekonomi Global
Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

 Houston - Harga minyak terus mengalami tekanan karena adanya anggapan dari pelaku pasar bahwa telah terjadi perang harga antara sesama negara-negara pengekpor minyak (OPEC) dan juga perang harga antara negara-negara OPEC dengan non pengekspor minyak (non OPEC). 

Mengutip New York Times, Kamis (6/11/2014), West Texas Intermediate, patokan harga minyak di Amerika Serikat (AS), turun dua persen menjadi US$ 77,19 per barel. Minyak Brent yang merupakan patokan harga minyak global juga mengalami penurunan sebesar 2,3 persen menjadi US$ 82,82 per barel. 

Penurunan yang cukup besar atau penurunan yang hingga mencapai 2 persen tersebut merupakan reaksi yang berlebih akibat pemotongan harga jual Arab Saudi kepada pasar Amerika yang mencapai 45 sen per barel. 

Upaya tersebut ditafsirkan oleh banyak pelaku pasar sebagai langkah negara tersebut agar bisa tetap bisa mempertahankan pasar mereka dari negara-negara produsen minyak lainnya.

Di sisi lain produksi minyak di Amerika Sendiri pada enam tahun terakhir terus meningkat hingga mencapai 70 persen. Peningkatan tersebut membuat impor minyak dari negara-negara OPEC terus berkurang hingga setengahnya. 

Sebagian besar analis percaya bahwa produksi minyak yang cukup tinggi di Amerika tersebut membuat harga minyak kembali mengalami tekanan hingga US$ 70 per barel, karena produsen-produsen kecil mencoba untuk mempertahankan pasar dengan mengurangi harga jual. 

Namun memang, harga minyak ke depannya akan sangat tergantung kepada hasil dari pertemuan OPEC yang akan berlangsung pada 27 November nanti. 

Beberapa negara anggota OPEC seperti Venezuela telah merekomendasikan untuk menurunkan produksi sehingga bisa mempertahankan harga jual. Namun beberapa negara lainnya seperti Arab Saudi memandang bahwa penurunan produksi tersebut belum terlalu penting.


Sumber: Liputan6.com,

Ingin Bangun Kilang, Pemerintah Iran Kembali Dekati RI

Ingin Bangun Kilang, Pemerintah Iran Kembali Dekati RI


Kilang Minyak
(Foto: presstv.ir)

Jakarta - Pemerintah Iran kembali melakukan pendekatan dengan Indonesia untuk berinvestasi membangun kilang dan memasok minyak mentah.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto wagimin mengatakan, Kementerian Energi Iran telah melakukan pertemuan dengan pemerintah Indonesia melalui kementerian ESDM.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak memembicarakan beberapa hal terkairt dengan energi khususnya pembangunan kilang.

"Soal peluang Iran terus berinvestasi, di Indonesia banyak kilang pertokimia dan gas alam cair (LNG)," kata Naryanto, saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/11/2014).

Menurutnya, saat ini kedua belah pihak masih melakukan penjajakan. Namun pemerintah menginginkan secepatnya kerjasama tersebut direalisasikan.

"Terkait dengan perencanaan pembangunan kilang sangat dinantikan. artinya begini. Bukan hanya semacam retorika, kita akan pertemuanworking group," tuturnya.

Selain membangun kilang, Iran juga ingin memasok minyak mentahnya ke Indonesia. Menurut Naryanto minyak mentah Iran cocok untuk dikelola kilang Cilacap Jawa Tengah.
"Terkait dengan karena kilang untuk domestik dia menawarkan joint venture dalam rangkan BBM. Kalau dia sifatnya. Kalau crudenya emang dari dia," pungkasnya.

Sebelumnya, Iran pernah memastikan untuk membangun sebuah kilang minyak besar dengan kapasitas produksi sebanyak 150 ribu barel per hari di Indonesia. Tak hanya itu, Iran juga bermaksud membangun lima kilang berukuran lebih kecil dengan kapasitas produksi 30 ribu hingga 50 ribu barel gas kondensat.

Seperti dikutip dari Press TV Iran, Senin (14/4/2014), Kepala Serikat Eksportir Produk Petrokimia, Minyak dan Gas Iran Hassan Khosrojerdi mengatakan, konsorsium gabungan Indonesia-Iran akan bertanggung jawab membangun seluruh kilang tersebut. Seluruh kilang berpotensi menyuling 300 ribu barel minyak per hari.

Pejabat energi senior di Iran juga menyatakan akan menyediakan bahan baku untuk enam kilang minyak di Indonesia.
Ingin Bangun Kilang, Pemerintah Iran Kembali Dekati RI.

Pada 11 Februari, perusahaan minyak Iran, Nakhle Barani Pardis dan PT Kreasindo Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama senilai US$ 3 miliar untuk pembangunan kilang minyak berkapasitas 300 ribu barel per hari di Tanah Air.

Nakhle Barani Pardis dilaporkan akan mendanai 30% dari total biaya pembangunan enam kilang tersebut. Rencananya, proyek bernilai ratusan miiar itu akan dibangun di Banten atau lokasi lain di Jawa Barat.

Proyek tersebut akan mulai dilancarkan pada 2015. Butuh waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan proyek tersebut. "Seluruh produk dari proyek itu akan diekspor," ungkap Presiden Kreasindo Rudy Radjab. 


Sumber: Liputan6.com, 

Dirut Pertamina DI uji KPK

Dirut Pertamina Harus Lulus Uji Integritas KPK

pertamina-ep--121122c.jpg
Hingga kini, pemerintah belum juga menetapkan Direktur Utama PT Pertamina (persero) yang baru.
 
Sebagai bahan masukan, banyak pihak menyampaikan kriteria yang tepat untuk memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang energi tersebut.
 
Seperti Direktur eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean mengatakan hal utamanya, Dirut Pertamina yang ditunjuk pemerintah harus sosok bersih dan terbukti layak melalui uji integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Dari apa yang ditandatangani Jokowi-JK yang berkomitmen dengan KPK bahwa sampai dalam penunjukan pejabat harus melalui tes integritas. Kami lihat sendiri suratnya ketika berkunjung ke KPK kemarin," jelas dia, Kamis (6/11/2014).
 
Dia mengingatkan komitmen Presiden dan KPK yang menyebutkan tidak akan memperkenankan pengangkatan pejabat berdasarkan hubungan kekerabatan atau kekeluargaan.
 
"Jadi kalau ditanya apakah harus bebas dari kooptasi keluarga, jelas di situ tidak diperkenankan,BUMN harus bebas dari vested interest kelompok, apalagi keluarga" ucapnya.
 
Lebih lanjut, Ferdinand mengkritisi langkah Kementerian BUMN yang mencoba untuk memutus rantai dengan Tim Penilai Akhir terkait pencalonan direksi BUMN.
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)  menolak mantan direksi perusahaan tersebut menjabat sebagai direktur utama menggantikan Karen Agustiawan.

Presiden FSPPB, Ugan Gandar menilai, selama ini direksi Pertamina telah gagal memimpin perusahaan energi plat merah tersebut menjadi perusahaan yang berkinerja baik.
Oleh karena itu, para pekerja tidak ingin kegagalan terulang kembali dengan adanya mantan direksi yang kembali bergabung.

"Mantan-mantan direksi kami menolak. Karena saya menganggap mereka tidak berhasil," kata Ugan.

Ugan juga mengungkapkan, pemilihan Direktur Utama baru harus melibatkan komisi Pemberantas Korupsi dan (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa telebih dahulu rekam jejak dari calon.

"Biar KPK dan PPATK yang bersih. Kalau dia layak, kami sangat mendukung." ungkapnya.

Pekerja pertamina tidak mempermasalahkan pemimpin Pertamina ke depan berasal dari luar Pertamina. Menurutnya yang terpenting adalah memiliki integritas, agar Pertamina bisa bersaing dengan perusahaan asing seperti Petronas dan lainnya, seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
Dari kabar yang beredar,  muncul dua nama kandidat kuat PT Pertamina yakni Ahmad Faisal dan Karyuliano. Faisal merupakan mantan Direktur Niaga Pertamina.
Sedangkan Hari Karyuliano merupakan Direktur Gas Pertamina dan nama yang santer Raden Priyono, mantan Kepala BP Migas. 


Sumber : liputan 6

 
Agen Resmi BBM Solar Industri © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions